Beberapa Poin Bisnis Model Canvas Makanan

Bisnis – Bisnis model canvas tidak hanya diterapkan pada bisnis fashion dan kesehatan saja, namun bisnis model canvas dapat diterapkan pada bisnis bidang makanan. Bisnis makanan merupakan bisnis yang tak lekang dari zaman. Bisnis bidang makanan memiliki pangsa pasar yang sangat luas dan beragam. Hal ini dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan.

Akan tetapi, untuk membuka bisnis makanan tentu saja tidak mudah. Anda harus mempersiapkan diri dengan baik, salah satunya dengan menyusun business plan dengan menggunakan bisnis model canvas.

Artikel ini akan membahas bisnis model canvas dalam usaha makanan. Hal ini bisa menjadi rujukan anda yang sedang mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia bisnis makanan. Berikut adalah beberapa poin utama yang harus anda ketahui ketika menggunakan bisnis model canvas, yaitu:

Apa Saja Model Bisnis Canvas Makanan ?

  1. Costumer Segment

Anda harus menentukan pada segmen mana produk akan dijual. Apakah pada para pelajar, mahasiswa, karyawan, umum. Atau kalangan seperti apa yang dituju menengah kebawah/menengah keatas.

Semisal anda ingin menjual keripik pedas, anda akan kesulitan menjual barang tersebut dengan harga mahal jika segmen konsumennya adalah para pelajar. Berbeda jika produk ditujukan untuk kalangan karyawan kantoran atau umum

  1. Value Proposition

Langkah selanjutnya, anda harus membuat produk makanan berbeda dengan produk serupa dipasaran. Terutama soal rasa, keunikan rasa menjadi faktor penting agar konsumen anda melakukan repeat order produk yang dijual.

Baca Lainya:  Penghasilan Sawit 1 Hektar Serta Bagaimana Budidaya yang Tepat

Jika rasa enak, konsumen tidak segan untuk membeli ulang. Namun, sebaliknya jika ketika pertama membeli saja rasa sudah tak enak, tentu saja konsumen malas untuk membeli lagi.

Selain rasa, value proposition dalam bisnis makanan misalnya, kemasan, tempat berjualan, variasi rasa hingga hal-hal lain yang membuat produk anda lebih menonjol dari produk serupa di pasaran.

  1. Channels

Tentukan lewat apa produk makanan akan di jual atau di promosikan. Apakah dengan menitipkannya di toko-toko tertentu, membuat stand toko jualan sendiri atau dengan memanfaatkan media sosial, marketplace dan website.

Semua harus ditentukan agar produk semakin banyak dikenal dan dibeli oleh para konsumen yang menjadi target market anda.

  1. Costumer Relationship

Apa kira-kira faktor yang bisa membuat kostumer memiliki ikatan khusus dengan produk kita? Anda perlu memikirkan ini juga, baik itu dengan memasang kupon hadiah di dalam kemasan atau menyediakan promo khusus untuk orang-orang yang menjadi pelanggan tetap produk anda.

  1. Revenue Stream

Ketika menjual produk makanan, yang pertama, tentu saja anda akan mendapatkan keuntungan dari makanan yang berhasil anda jual. Di poin ini, anda harus bisa menentukan dari sisi apalagi anda bisa menghasilkan keuntungan?

Baca Lainya:  Ini Dia 21 Menu Masakan Padang Favorit yang Banyak Dicari

Untuk mendapat keuntungan lain selain dari hanya menjual makanan, salah satunya anda bisa membuka kemitraan dengan biaya pendaftaran tertentu.

  1. Key Resources

Catat setiap sumber daya yang ada dalam bisnis anda. Untuk produk makanan sumber daya utama adalah peralatan pembuat makanan, resep masakan dan juga merk atau brand makanan yang telah didaftarkan ke HAKI.

  1. Key Partner

Jangan lupa juga untuk memikirkan dengan siapa nanti akan berpartner. Siapa suplier bahan mentah makanan anda, siapa saja yang akan menjadi distributor produk yang anda buat dll. Perhatikan juga hal-hal lain ketika memilih partner, seperti keterbukaan informasi, sifat dan juga misalnya kejujuran.

  1. Key Activities

Dalam bisnis makanan, aktivitas utama biasanya tak jauh dari pembuatan makanan dan juga proses penyajian/pengiriman pada pelanggan. Catat aktivitas ini menjadi aktivitas kunci dalam bisnis anda.

Baca Lainya:  Keuntungan dan kerugian nabung emas di shopee

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.