Beberapa Kelemahan Bisnis Franchise

Beberapa Kelemahan Bisnis Franchise – Tidak menutup kemungkinan bahwa semua bidang usaha dan bisnis khususnya untuk jenis bisnis franchise juga akan memiliki beberapa kelemahan atau resiko yang harus dianalisa sejak dini, diantaranya

Kurang kontrol

Salah satu Kelemahan Bisnis Franchise adalah kurangnya kontrol dari franchisor terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem sudah ditentukan oleh franchisor. Sehingga ruang gerak pembeli franchise sangat terbatas. Terkadang ide kreativitas tidak dapat diterapkan, karena kesepakatan khusus.

Diikat Dengan Pemasok

Untuk mendapatkan keuntungan usaha yang cukup, beberapa pengusaha ingin memulai usaha dengan modal yang relatif kecil. Salah satu caranya adalah dengan mencari pemasok yang murah. Namun, jika memilih bisnis dengan menggunakan sistem franchise, maka pemasok barangnya sudah ditentukan. Jadi, kemungkinannya kecil jika ingin mendapatkan supplier yang menawarkan harga relatif murah.

Baca Lainya:  Cara Memilih Bibit Unggul untuk Tanaman Kelapa Sawit

Apa saja kelemahan dari bisnis Franchise?

Ketergantungan pada Reputasi Waralaba Lain

Satu kelemahan lain dari waralaba adalah bahwa hal itu bergantung pada reputasi waralaba pada waralaba lain (dalam satu merek / merek).

 

Biaya Waralaba

Pemilik waralaba akan mengajukan  beberapa biaya awal untuk membeli perjanjian waralaba. Kemudian, Anda mungkin masih dikenakan biaya pelatihan dan dukungan lebih lanjut untuk pembeli waralaba.

Pemotongan Keuntungan

Pembeli waralaba / franchisee biasanya diharuskan membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapat. Jika keuntungan yang Anda peroleh kecil, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutup biaya royalti.

Baca Lainya:  Di SMA Jurusan IPA Belajar Apa Aja? Ada 4 Mata Pelajaran Penting yang Harus Diketahui!

Mengenai biaya royalti, inilah salah satu jenis biaya yang ada dalam bisnis franchise. Royalti atau biaya royalti biasanya harus dibayarkan setelah gerai waralaba mulai beroperasi. Secara umum, pemilik waralaba menetapkan bahwa pembayaran dilakukan setiap awal bulan, misalnya sebelum tanggal 10 setiap bulan.

Metode royalti bervariasi, tetapi umumnya merupakan persentase dari setiap pendapatan yang diterima oleh penerima waralaba, tidak termasuk unsur pajak, jika ada. Ada yang menetapkan flat, besar kecilnya omzet yang dicapai oleh franchisee, kemudian persentasenya tetap (tidak berubah).

Namun, ada juga yang mematok persentase progresif sesuai nilai jual franchisee dengan batas omzet minimal tentunya. Demikian informasi  tentang beberapa kelemahan bisnis franchise semoga bermanfaat.

Baca Lainya:  4 Strategi Pemasaran Rumah Makan Padang Agar Bertahan Selama Pandemi

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.