Tujuan Negara Ekspor dan Harga Tanaman Porang

Jadiberkah.com – Untuk saat ini bagi anda yang berkecimpung di dunia budidaya tanaman, tidak akan asing dengan tanaman yang bernama tanaman porang atau bisa disebut dengan coblok. Tanaman porang merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang pada saat ini sangat trend dipasaran.
Karena tanaman porang yang satu ini menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia yang banyak diminati dalam dunia perdagangan. Jadi, peluang untuk melakukan budidaya tanaman porang ini sangatlah besar, begitu juga dengan keuntungan yang akan didapatkan.

Pada tahun 2019 ekspor tanaman porang mencapai jumlah 5,7 ribu ton. Dan pada tahun 2021 ekspor tanaman porang meningkatan hingga 160% atau setara dengan 14,8 ribu ton. Dari sini kita mengetahui bahwa komoditas tanaman porang telah mengalami peningkatan yang sangat drastis.
Hal itu terjadi disebabkan oleh karena permintaan Negara-negara luar yang semakin meningkat. Adapun Negara ekspor tanaman porang ini adalah Negara Jepang, China, dan Vietnam serta beberapa Negara kawasan Eropa lainnya.
Pada umumnya tanaman porang yang dikirim tersebut dalam bentuk produk setengah jadi atau berbentuk chip. Di negara penerima ekspor, nantinya produk porang yang satu ini akan diolah menjadi bahan dasar kosmetik, pangan dan juga bahan industri yang lain.

Baca Lainya:  Kenali Potensi Dari Investasi Properti

Apa Saja Produk-Produk Porang yang Perlu Diketahui ?

Produk-produk turunan dari porang seperti contohnya tepung, chip serta porang setengah jadi memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuknya yang hanya sekedar umbi umbi porang saja.
Harga jual dari buah porang dari petani hanya sebesar Rp 13.000 untuk bentuk utuhnya. Sangat jauh berbeda jika dijual dalam bentuk chip yang harganya bisa mencapai sekitar Rp 70.000. Itu artinya disini kenaikan harga yang terjadi sebesar Rp 57.000. Kenaikan harga jual yang ini sangat signifikan jika dibandingkan dengan menjual gelondongan atau umbi basah dengan penjualan porang kering atau chip.

Kenaikan yang terjadi diakibatkan oleh karena chip porang telah diproses melalui serangkaian pengolahan. Seperti penjemuran, pengrajangan atau pengeringan. Karena itulah, wajar jika harganya jadi jauh lebih bertambah mahal.
Ketika musim panen, para petani porang akan mempunyai dua pilihan perlakuan pada hasil panen yang mereka miliki. Yaitu mereka bisa menjual porang dalam bentuk umbi atau dijadikan chip lebih dahulu. Namun oleh karena di bulan November tersebut umbi porang tumbuh begitu saja, maka yang melakukan proses pengolahan chip dilakukan para tengkulak dengan mereka melakukan serangkaian proses penjemuran dan pengrajangan.

Baca Lainya:  Begini Cara Membuat NFT di Binance dan Cara Menjualnya

Pengolahan porang untuk dijadikan chip tersebut mampu meningkatkan keuntungan yang didapat. Prinsip pembuatan untuk chip porang itu sendiri terbilang praktis dan sederhana, yaitu hanya dengan mencuci bersih porang dari getah, selanjutnya akan dipotong tipis-tipis dengan memiliki ketebalan 0,5 cm dan selanjutnya dikeringkan.
Selain untuk meningkatkan keuntungan chip, nyatanya porang juga termasuk solusi yang sangat tepat dalam meningkatkan umur simpan bagi tanaman tersebut, sehingga bisa bertahan lebih lama di pasar. Beberapa daerah yang ada di Indonesia yang merupakan sentra produksi dari tanaman pohon tersebut yaitu Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Banten, Jawa tengah, Sumatera dan juga wilayah Kalimantan.

Baca Lainya:  Persiapan Bisnis Laundry Rumahan Yang Mudah dan Juga Menguntungkan

Sedangkan untuk wilayah yang menjadi sentra pengolahan tepung porang ini berada di kawasan Bandung, Madiun, Wonogiri, Pasuruan dan Maros. Sama seperti chip porang, yang mana pengolahan tepung porang juga mempunyai nilai ekonomis lebih jika dibandingkan dengan hanya menjual dalam bentuk umbi porang saja.

Semoga Bermanfaat

karyono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.