“TANI JEKEK ORA NYUGIHI TAPI NGURIPI” Ungkapan Petani Kebumen Pada Karnaval peringatan 17 Agustusan

Info | Ada yang beda pada saat perayaan karnaval yang di selenggarakan di Desa Wonokromo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen yang di selenggarakan pada hari Minggu tanggal 19 Agustus 2018.Saya melihat ada tulisan yang begitu dalam menuliskan kalimat “TANI JEKEK ORA NYUGIHI TAPI NGURIPI”.

kalimat ini singkat dan padat tapi menyentuh hati.Petani di desa wonokromo termasuk petani musiman karena apa,desa wonokromo termasuk dalam geografis pegunungan dan sawah yang mereka garap berundak atau terasering.bukan cuma itu sawah di desa wonokromo juga termasuk minim irigasi sehingga sawah sawah yang ada di desa wonokromo hanya mengandalkan air hujan saja atau orang menyebut “sawah tadah hujan”.

Petani desa setempat pun pasrah dengan keadaan karena susahnya perairan untuk mengairi sawah mereka dan kebanyakan petani setelah panen padi di musim hujan usai sangat jarang petani menggarap kembali untuk di gadon istilah jawanya.Para petani juga kebanyakan setelah panen membiarkan sawahnya tak di tanami karena kering minim pengairan dan bila menggunakan mesin tidak sebanding dengan biaya yang di keluarkan,jadi para petani memilih tidak menggarap dan lebih baik mencari pekerjaan sampingan lainya untuk menunjang biaya hidup keluarga seperti gotongan kayu,kuli bangunan,atau pekerjaan lainya.

Baca Lainya:  Mengapa jurusan IPA Lebih Diminati? Berikut 12 Alasan yang Harus Kamu Ketahui!

“TANI JEKEK ORA NYUGIHI TAPI NGURIPI” mungkin kalimat tersebut mewakili salah satu nasib petani yang selama ini di rasakan,petani yang hanya profesi petani saja tidak mempunyai ketrampilan atau pekerjaan lain,dengan bertani itu tidak akan membuat kita kaya tetapi bisa memberi kehidupan kepada semua orang.

Petani adalah salah satu pahlawan kehidupan yang ter abaikan,kita lihat untuk perkembangan zaman sekarang sangat jarang penerus petani sangatlah minim dan sangat jarang walaupun mereka terlahir dari seorang petani.jadi sbenarnya hasil tani itu untuk sebuah kehidupan orang banyak tetapi ter abaikan nasib petani.

  1. Biaya tenaga kian mahal
  2. harga pupuk mahal
  3. pupuk langka atau di persulit
  4. Harga hasil tani tidak stabil
Baca Lainya:  Heboh Kambing Di Gendong Dibonceng Ojek Online

kita bisa bayangkan bila petani mogok semua dan semua beralih profesi menjadi buruh pabrik atau berwiraswasta dan sawah sawah diseluruh indonesia tidak terawat dan di alih fungsi.Mau berapa harga beras dan kebutuhan sayur mayur kita beli..?Seandainya beras dan bahan pokok khususnya hasil tani diĀ  monopoli dan di ambil alih di kelola oleh suatu perusahaan..?Masa petani tidak bisa makan beras..?

Subhanalloh begitu pengorbanan petani yang tera abaikan.

Semoga:

  1. Nasib petani kian di perhatikan oleh pemerintah
  2. Turunkan harga pupuk
  3. di permudah mendapatkan pupuk
  4. stabilkan harga hasil tani.
  5. di beri pendidikan dan penyuluhan tentang tata cara vertani dengan benar oleh dinas terkait..

Semoga bermanfaat ,dan bila tulisan saya kurang sopan dan menyinggung hati saudara dan teman teman semua ,kami dari jadiberkah.com memohon maaf sebesar besarnya.dan bila ada tulisan yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya mohon di luruskan pada kolom komentar di bawah ini atau bisa melalui kontak yang ada.

Baca Lainya:  Gowes Santai HUT ORARI ke 50 bersama DANDIM 0709 KEBUMEN

Terima kasih

Tonton Video Klik Disini

 

 

karyono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.