Awas dan Waspada Buat Kita yang Sering Anyang Anyangan Bisa Sebabkan

Kesehatan | Anyang anyangan ,mungkin kita sudah tidak asing dengan istilah ini dan mungkin kita sendiri sering mengalami hal ini dan menganggapnya sepele karena biasanya akan hilang dengan sendirinya dan cenderung orang orang akan mengabaikan dengan tanda tanda ini,Anda merasa sakit dan nyeri pada bagian bawah perut, di atas tulang kemaluan, dan bahkan merasakan anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, waspadalah! Itu salah satu gejala Anda terkena infeksi saluran kemih.Infeksi saluran kemih, menurut dr Mahatma Putra, SpU dari Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, dapat dibagi atas dua bagian, yaitu infeksi saluran kemih dengan penyulit dan infeksi saluran kemih tanpa penyulit. Disebut infeksi saluran kemih dengan penyulit jika ada batu dalam saluran kemih dan terjadi penyumbatan prostat. Dan disebut tak ada penyulit jika murni terinfeksi oleh kuman dari luar yang masuk ke saluran kencing.

Penyebab dan Gejala

Infeksi saluran kemih bisa menimpa siapa saja, laki-laki maupun perempuan. Tapi perempuan lebih cenderung dan mempunyai potensi lebih besar menderita infeksi saluran kemih. “Kodrat wanita itu saluran uretra atau buang air kecil itu lebih pendek, sekitar 4 cm dan posisinya berada dekat dua lubang,” kata dr Mahatma. Karena ukuran yang pendek, kuman mudah masuk.

Faktor penyebab lain adalah cara cebok yang salah, seperti dari belakang ke depan, pun dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Cara seperti ini sama saja dengan menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing. Suka menahan buang air kecil juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih karena kebiasaan ini memungkinkan kuman masuk ke dalam saluran kencing. Tidak buang air kecil sebelum melakukan hubungan seksual, memiliki riwayat penyakit kencing dapat juga menjadi penyebab infeksi saluran kemih.

Baca Lainya:  Jenis obat tradisional penyakit maag yang terbilang manjur

Ada infeksi yang terjadi tanpa gejala. Tapi sebagian orang mengalami beberapa gejala tertentu. Menurut dr Mahatma, gejalanya sendiri tergantung pada letak lokasinya. Jika infeksi itu sudah menyerang ginjal, suhu tubuh akan tinggi, sakit di daerah pinggang dan air kencing yang keruh. Jika infeksinya sudah menyerang perut bagian bawah, gejala yang muncul adalah anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil terus-menerus, muncul rasa sakit pada saat buang air kecil, terutama pada bagian akhir. “Tak jarang pada saat buang air kecil, keluar darah,” katanya.

Pasien usia lanjut pun mengalami gejala. Hanya saja tidak spesifik. Perubahan mental atau kesadaran yang terganggu sering merupakan satu-satunya gejala infeksi saluran kemih pada orang usia lanjut.

Infeksi yang terjadi tanpa gejala tidak lantas disebut aman. Justru infeksi tanpa gejala itulah yang berbahaya karena infeksi akan berjalan terus-menerus tanpa disadari oleh penderita sehingga menjadi kronis. Perempuan yang sudah tiga kali mengalami infeksi saluran kemih, umumnya akan mengalami infeksi saluran kemih pun dapat berisiko terkena infeksi saluran kemih karena adanya perubahan hormonal dan perubahan posisi saluran kemih selama kehamilan, yang membuat bakteri lebih mudah masuk ke ureter dan ginjal.

Baca Lainya:  Alamat dan Jadwal Praktek Dokter Rumah Sakit Pertamina Jakarta

Kuman yang paling sering menyebabkan terjadinya infeksi saluran kemih, antara lain, Escherichia coli atau E.coli, Klebsiella, dan Pseudomonas. Dari ketiga kuman tersebut, penyebab paling utama adalah E. Coli yang ada dimana-mana, termasuk dalam tinja manusia. Kuman yang masuk ke saluran kemih menyebabkan infeksi dengan beberapa cara, antara lain penyebaran langsung dari tempat infeksi terdekat, penyebaran melalui pembulu darah, dan penyebaran melalui getah bening.

Pengobatan

Untuk mengetahui apakah seorang mengalami infeksi saluran kemih atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan. Selain melihat gejala yang dialami, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan urin untuk mendeteksi adanya nanah atau bakteri. Penderita biasanya diminta mengumpulkan sampel urinnya setelah membersihkan daerah kewanitaan. Urin yang dikumpulkan adalah urin “porsi tengah”.

Membersihkan daerah genital dan mengumpulkan urin “porsi tengah” merupakan cara agar tidak terjadi kontaminasi oleh bakteri lain yang mempengaruhi hasil pemeriksaan. Pemeriksaan urin ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada sel darah putih, sel darah merah, dan bakteri dalam urin. Bila ada bakteri, langkah selanjutnya adalah mengembangbiakkan bakteri itu sehingga dapat diketahui jenisnya. Kemudian dilakukan tes sensitivitas bakteri tersebut terhadap berbagai jenis obat antibiotika.

Baca Lainya:  Terapi Penanganan Penyakit Kanker

Jenis dan lamanya pemberian obat antibiotika tergantung pada riwayat perjalanan penyakit dan tes urin untuk mengidentivikasi bakteri penyebab. Tes sensitivitas sangat membantu dokter untuk memilih jenis antibiotika yang paling efektif. Sering kali infeksi saluran kemih dapat dismebuhkan hanya dalam satu atau dua hari pengobatan, jika tidak ada komplikasi karena adanya sumbatan atau kelainan.

Umumnya dokter akan memberikan antibiotika selama satu atau dua minggu untuk memastikan apakah infeksi sudah benar-benar sembuh atau tidak. Selanjutnya akan dilakukan urinalisis ulangan. Pemeriksaan urinalisis ulangan akan membantu mengkomfirmasi bahwa saluran kemih sudah bebas dari infeksi. “Jika terdapat batu, pengobatannya bisa ditembak atau dengan melakukan operasi,” ungkapnya. Dengan antibiotika yang mencukupi, umumnya infeksi saluran kemih dapat teratasi.(http://rs-triadipa.com/index.php?option=com_content&task=view&id=65&Itemid=32)

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.