Alasan mengapa ridho Alloh SWT bergantung pada ridho kedua orang tua

Jadiberkah.com | Hai teman teman semua,kali ini jadiberkah.com akan mengulas tentang mengapa ridho alloh swt tergantung ridho dari kedua orang tua,lebih lengkapnya simak ulasan artikel dibawah ini:

 

َوَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-, عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَااَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ ) أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ

“Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.”

“Abu Hurairoh juga meriwayatkan, bahwa ada seorang lelaki menghadap Rasulullah SAW. Untuk menayakan siapakah orang yang lebih patut dilakukan persahabatan dengan baik? Maka jawab Rasulullah SAW. Ibumu. Kemudian ia pun bertanya lagi : lalu siapa lagi? Jawab beliau tetap : Ibumu. Lalu ia bertanya lagi: Lalu siapa lagi: Maka kali ini jawab beliau: Ayahmu”

Berbuat baik kepada kedua orang tua dan selalu mencari keridhoanya dengan memberikan penghargaan dan penghormatan dalam batas – batas yang halal, belumlah seberapa kalau dibandingkan dengan pengorbannan orang tua orang tua kepada anak dalam memberikan asuhan dan pendidikan. Sebagaimana nabi dan rasul yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ke muka bumi selain diperintahkan untuk menyeru umatnya agar berbakti kepada Allah, mentauhidkan Allah dan menjauhi segala macam perbuatan syirik juga diperintahkan untuk menyeru umatnya agar berbakti kepada orang tuanya. Pengorbanan orangtua kepada baru akan seimbang seandainya orang tuanya itu tertawan menjadi budak oleh musuh, kemudian ditebusnya lalu dibebaskanya seperti yang tertera dalam hadits berikut ini :

“Abu Hurairoh menuturkan, bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Belumlah dinamakan seorang anak membalas orang tua, sebelum dia mendapatkan orang tuanya itu tertawan menjadi budak, lalu ia tebusnya kemudian memerdekakanya”. ( HR. Muslim – Riyadhush Shalihin 4/316 )

Berdasarkan hadits tersebut, maka seorang anak dituntut untuk memberikan pengorbannan yang sebesar-besarnya demi kepentingan orang tua. Dan itulah yang dinamakan “birrul walidain” yang sejati.

Baca Lainya:  7 Trend Baju Lebaran 2021, Tampil Menawan Dengan Gamis Brokat

Mengutamakan ibu

“Abu Hurairoh juga meriwayatkan, bahwa ada seorang lelaki menghadap Rasulullah SAW. Untuk menayakan siapakah orang yang lebih patut dilakukan persahabatan dengan baik? Maka jawab Rasulullah SAW. Ibumu. Kemudian ia pun bertanya lagi : lalu siapa lagi? Jawab beliau tetap : Ibumu. Lalu ia bertanya lagi: Lalu siapa lagi: Maka kali ini jawab beliau: Ayahmu” ( HR. Bukhari dan Muslim – Riyadhush Shalihin 9/319 )

Dalam satu riwayat ( bahwa lelaki tersebut bertanya ): Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih patut dilakukan persahabatan dengan baik? Beliau menjawab: Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, dan kemudian bapakmu, dan selanjutnya orang – orang yang paling dekat denganmu, dan yang paling dekat denganmu.


Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Pertama: Bahwa berbakti kepada kedua orang tua dalam amal yang paling utama. Dengan dasar diantaranya yaitu hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim. Dari sahabat Abu Abdirrahman Abdulah bin Mas’ud radliallahu ‘anhu:

“Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang amal-amal paling utama dan dicintai Allah? Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘pertama Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat diawal waktunya), kedua berbakti kepada kedua dua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah
.” [HR. Bukhari I/134, Muslim No. 85, Fathul Baari 2/9]
Dengan demikian jika ingin berbuat kebajikan harus didahulukan amal-amal yang paling utama di antaranya adalah birrul walidain (berbakti kepada orang tua).
Kedua: Bahwa ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu Hibban, Hakim dan Imam Tirmidzi dari Sahabat dari sahabat Abdillah bin Amr dikatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ridha Allah tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152))
Ketiga: dengan berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan cara bertawasul dengan amal shalih tersebut.
Ini menunjukan bahwa perbuatan berbakti kepada kedua orang tua yang pernah kita lakukan, dapat digunakan untuk bertawasul kepada Allah ketika kita mengalami kesulitan, insya Allah kesulitan tersebut akan hilang. Berbagai kesulitan yang dialami seseorang saat ini diantaranya karena perbuatan durhaka kepada kedua orang tua.
Serta menunjukan bahwa kebutuhan kedua orang tua harus di dahulukan daripada kebutuhan anak kita sendiri. Bahkan dalam riwayat yang lain disebutkan berbakti kepada orang tua harus didahulukan dari pada berbuat baik kepada istri sebagai mana diriwayatkan oleh abdulah bin umar radliallahu ‘anhuma ketika diperintahkan oleh bapaknya (Umar bin Khatab) untuk menceraikan istrinya, ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Rasalullah menjawab, “Ceraikan istrimu!” [HR. Abu Dawud No. 5138, Tirmidzi No. 1189 beliau berkata, “Hadits hasan shahih”]
Keempat: Dengan berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umur Sebagai mana dalam hadits yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim. Dari sahabat Anas radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barang siapa yang suka diluaskan rizki dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.”
 [HR. Bukhari 7/7, Muslim 2557, Abu Dawud 1693].
Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan silaturahmi kepada orang tua sebelim kepada yang lain. Banyak diantara saudara-saudara kita yang sering ziarah kepada teman-temannya tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apapun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua. Karena dengan dekat kepada keduanya insya Allah akan dimudahkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya.
Kelima: Manfaat dari berbakti kepada kedua orang tua yaitu akan dimasuikkan ke jannah (surga) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dosa-dosa yang Allah segerakan adzabnya di dunia diantaranya adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian jika seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai mala petaka, dengan izin Allah.

Baca Lainya:  Kumpulan Kata Mutiara Terbaru 2021 Yang Indah Persembahan Untuk Hari Raya Idul Fitri

Apabila kedua orang telah meninggal maka yang pertama kita lakukan adalah meminta ampun kepada Allah Ta’ala dengan taubat yang nasuha (benar) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup, yang kedua adalah menshalatkannya, ketiga adalah selalu meminta ampunan untuk keduanya, yang keempat membayarkan hutang-hutangnya, yang kelima melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari’at dan yang keenam menyambung tali silaturrahmi kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya

Baca Lainya:  7 kriteria laki laki yang disunnahkan untuk dipilih untuk dijadikan suami

Itulah sebabnya Ridho Allah bergantung pada Ridho orang tua. Karena Allah sangat memuliakan orangtua terutama ibu.

Sekian dari saya. Semoga bermanfaat;-)

Referensi