Idul Fitri Menurut Islam dan Tradisi yang Mengiringinya

Jadiberkah.com – Setelah menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, Umat islam menanti hadirnya Idul fitri sebagai hari kemenangan. Begitu memasuki bulan syawal tanggal 1, umat wajib merayakan hari raya tersebut. Idul fitri menurut islam adalah hari kemenangan setelah menahan nafsu selama sebulan.

Uniknya di Indonesia, lebaran idul fitri ini selalu diikuti oleh beragam tradisi. Kegiatan turun menurun ini tidak dapat ditemukan pada negara lain. Sehingga kedatangan lebaran selalu dirindukan karena berbagai kebiasaan lama tersebut. Selain makna yang dibawa oleh hari raya suci itu sendiri. 

Makna Idul Fitri Menurut Islam 

Lebaran atau idul fitri ini jatuh pada tanggal 1 syawal tahun hijriyah. Penanggalan tahun Hijriyah didasarkan berdasar gerakan bulan. Berbeda dengan tahun Masehi yang berpatokan pada gerakan matahari. Oleh sebab itu jatuhnya tanggal 1 syawal tidak pernah sama pada tiap tahun Masehi.

Sebelum memasuki bulan syawal, sebelumnya umat Islam harus menjalani ibadah wajib dulu. Ibadah tersebut berupa puasa yang dimulai dari terbitnya matahari hingga terbenam. Puasa dijalankan selama 29 atau 30 hari penuh, mengikuti lamanya bulan Ramadhan itu sendiri.

Baca Lainya:  Jika Allah maha pemurah,kenapa kok menyiksa dan timpakan bencana.?

Setelah melakukan puasa selama sebulan, maka tibalah masa yang dinantikan. Jatuhnya hari raya ini ditentukan oleh para ulama dengan menggunakan beberapa cara. Ada yang berupa metode rukyah, ada pula metode hisab. Perbedaan cara yang dipakai itu juga menyebabkan ada kelompok umat yang merayakannya di hari berbeda.

Makna Idul Fitri menurut Islam adalah hari perayaan manusia yang kembali suci. Puasa yang dijalankan sebelumnya ibarat ajang untuk memperbaiki diri dan membersihkan dosa. Oleh sebab itu kehadiran hari raya disambut pula sebagai hari kelahiran kembali sebagai manusia yang suci.

Tradisi di Hari Lebaran Idul Fitri

Lebaran di Indonesia bukan hanya perayaan keagamaan. Namun juga momen istimewa yang dipenuhi oleh adat kebiasaan khas. Pada dua hari raya Islam ini terdapat berbagai tradisi dengan ciri khasnya. Hal ini sulit bahkan tidak akan ditemukan pada negara lain.

Mudik

Beberapa hari sebelum tiba lebaran, warga yang menghuni kota akan berbondong-bondong. Mereka umumnya kembali ke kampung halaman untuk menemui orang tua atau kerabat lain yang masih tinggal di sana. Warga kota tersebut bersusah payah menempuh perjalanan jauh agar bisa mudik ke kampung.

Baca Lainya:  Download dan Cara menggunakan aplikasi zoom dengan mudah

Momen istimewa ini hanya berlangsung sekali setahun. Tidak heran bila berbagai mode transportasi penuh sesak oleh pemudik. Baik kereta, bus, atau pesawat telah dibooking semenjak jauh hari. Jalanan pun sesak oleh pemudik yang ingin menengok keluarganya.

Halal Bihalal

Setelah sukses menempuh perjalanan jauh untuk menemui keluarga, begitu tiba hari lebaran saatnya berkeliling. Bertamu ke rumah kerabat, tetangga dan teman untuk saling meminta maaf. Mereka berharap semua kesalahan yang terjadi selama setahun lalu dimaafkan. Sehingga usai lebaran, tidak ada lagi permusuhan.

Pada acara halal bihalal ini, semua rumah membuka lebar pintu rumah. Orang yang datang bertamu dipersiapkan untuk menikmati segala hidangan. Acara ini juga dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi setelah sekian lama tidak bertemu. Atas dasar ini pula, kehadiran idul fitri selalu dinanti.

THR

Tradisi lain yang tidak dapat ditemukan pada negara lain adalah adanya tunjangan hari raya atau THR. Tunjangan tersebut diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang telah bekerja secara loyal. Kebiasaan ini awalnya dimulai pada tahun 1950,digagas oleh perdana menteri saat itu.

Baca Lainya:  Kisah Nyata,Terkubur sdh 13 tahun tapi msh utuh jasadya

Bukan hanya tunjangan yang diterima oleh ASN dan karyawan perusahaan. THR juga banyak dinikmati oleh anak kecil yang berkunjung pada seluruh kerabatnya. Istilah THR untuk anak-anak ini bisa juga disebut dengan istilah salam tempel. Isinya bervariasi, tergantung pada kemudahan hati pemilik rumah. 

Setelah membahas pengertian idul fitri menurut islam serta tradisi Timur yang menyertainya. Bagaimana menurut Anda? Apakah lebaran tahun ini berbeda dengan sebelumnya, atau sama saja.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.